Friday, October 24, 2014

11 Amalan Bid’ah di Bulan Muharram


Berikut adalah beberapa amalan bid’ah (tidak ada tuntunan) yang ada di bulan Muharram yang masih laris manis di tengah-tengah kaum muslimin di tanah air.

Pertama: Keyakinan bahwa bulan Muharram bulan keramat

Keyakinan semacam ini masih bercokol pada sebagian masyarakat. Atas dasar keyakinan ala jahiliyyah inilah banyak di kalangan masyarakat yang enggan menikahkan putrinya pada bulan ini karena alasan akan membawa sial dan kegagalan dalam berumah tangga[1]!!. Ketahuilah saudaraku, hal ini adalah keyakinan jahiliyyah yang telah dibatalkan oleh Islam. Kesialan tidak ada sangkut pautnya dengan bulan, baik Muharram, Shafar atau bulan-bulan lainnya.

Kedua: Doa awal dan akhir tahun[2]

Syaikh Bakr Bin Abdillah Abu Zaid berkata: “Tidak ada dalam syariat ini sedikitpun doa’ atau dzikir untuk awal tahun. Manusia zaman sekarang banyak membuat bid’ah berupa do’a, dzikir atau tukar menukar ucapan selamat, demikian pula puasa awal tahun baru, menghidupkan malam pertama bulan Muharram dengan shalat, dzikir atau do’a, puasa akhir tahun dan sebagainya yang semua ini tidak ada dalilnya sama sekali!!”.[3]

Ketiga: Peringatan tahun baru hijriyyah

Tidak ragu lagi perkara ini termasuk bid’ah. Tidak ada keterangan dalam as-Sunnah anjuran mengadakan peringatan tahun baru hijriyyah. Perkara ini termasuk bid’ah yang jelek.[4]

Keempat: Puasa awal tahun baru hijriyyah[5]

Perkara ini termasuk bid’ah yang mungkar. Demikian pula puasa akhir tahun, termasuk bid’ah. Hanya dibuat-buat yang tidak berpijak pada dalil sama sekali!. Barangkali mereka berdalil dengan sebuah hadits yang berbunyi;
مَنْ صَامَ آخِرَ يَوْمٍ مِنْ ذِي الْحِجَّةِ, وَأَوَّلِ يَوْمٍ مِنَ الْمُحَرَّمِ, فَقَدْ خَتَمَ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ بِصَوْمٍ وَافْتَتَحَ السَّنَةَ الْمُسْتَقْبَلَةَ بِصَوْمٍ, جَعَلَ اللهُ لَهُ كَفَّارَةً خَمْسِيْنَ سَنَةً
Barangsiapa yang puasa pada akhir hari Dzulhijjah dan puasa awal tahun pada bulan Muharram, maka dia telah menutup akhir tahun dengan puasa dan membuka awal tahunnya dengan puasa. Semoga Allah manghapuskan dosanya selama lima puluh tahun!!”. Hadits ini adalah hadits yang palsu menurut timbangan para ahli hadits.[6]Baca selengkapnya...

Dalil Puasa Satu Muharam

Eko Budi Siswanto – Jumat, 24 Oktober 2014 08:54 WIB
sigit1Assalamu’alaikum wr. wb.
Ustadz Sigit, Ibu saya menanyakan bolehkah melakukan puasa tanggal 1 Muharram. Setahu saya yang di-sunnah-kan adalah puasa tanggal 9-10 Muharram. Maka untuk puasa tanggal 1 Muharram saya belum menemukan hadistnya.
Mohon penjelasannya Ustadz.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Waalaikumussalam Wr Wb
Allah swt menjadikan 4 di antara 12 bulan yang ada sebagai bulan-bulan haram, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab berdasarkan firman-Nya :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ
Artinya : “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu,” (QS. At-Taubah [9] : 36)Baca selengkapnya....

Makna Tahun Baru Islam 1 Muharram 1436 Hijriyah



Sumber : http://www.risalahislam.com/2014/10/sejarah-makna-tahun-baru-islam-hijriyah-hijrah.html

SETIAP tanggal 1 Muharram kaum Muslim merayakan Tahun Baru Hijriyah. Lazimnya, umat Islam mengadakan pengajian, tablig akbar, ceramah, juga "pawai obor" yang biasanya melibatkan anak-anak.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), seperti diberitakan berbagai media, akan merayakan tahun baru 1436 Hijriah ini secara "akbar", Minggu 26 Oktober 2014, di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Menurut Ketua Panitia Dr Isran Noor, perayaan ini akan menjadi tonggak persatuan umat. Umat Islam akan menunjukkan jati dirinya. "Kegiatan itu akan menjadi syi'ar agama Islam," jelasnya.

Dikatakannya, peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1436 Hijriah kali ini sanggup membawa kesadaran masyarakat terhadap makna sesungguhnya, yang tak lepas peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah.

"Peringatan pada tahun ini juga diharapkan bisa mengubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik," ujarnya.

Kalimat "mengubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik" patut kita garisbawahi. Pasalnya, itulah makna tahun baru Islam yang sebenarnya. 

Setiap memasuki tahun baru Islam, kaum Muslim hendaknya memiliki semangat baru untuk merancang dan melaksanakan hidup ini secara lebih baik. 

Peristiwa HIJRAH umat Islam dari Makkah ke Madinah bukan saja mengandung nilai sejarah dan strategi perjuangan, tapi juga mengandung nilai-nilai dan pelajaran berharga bagi perbaikan kehidupan umat secara pribadi dan kejayaan kaum Muslim pada umumnya.

Maka, seyogianya dalam memaknai tahun baru Islam ini, kita menggali kembali hikmah yang terkandung di balik peristiwa hijrah yang dijadikan momentum awal perhitungan Tahun Hijriyah.

Thursday, October 23, 2014

Hukum Merayakan Valentine Day

Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pertanyaan:
Bagaimana hukum merayakan hari Kasih Sayang / Valentine Day?
Jawab:
“Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena:
Pertama: ia merupakan hari raya bid‘ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari‘at Islam.
Kedua: ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) – semoga Allah meridhai mereka. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.”
Maka adalah wajib bagi setiap orang yang...teruskan membaca...

Silaturahmi Rokhis dari SMAN 1 MUNTILAN dengan SMA N 1 KOTA MUNGKID


Wednesday, October 22, 2014

Hari Raya Idul Adha



        ACARA QURBAN DAN LOMBA MASAK

   Assalamualaikum  wr.wb


Hai sahabat Madimas, apa kabar???  Kini Rokhis SMAN 1 Kota Mungkid, mencoba menambah ilmu untuk kaum ikhwan dan akhwan. Pada tanggal 6 Oktober 2014, Rokhis dan Osis mengadakan agenda Idul Adha bukan?? .Rokhis menyembelih hewan qurban, sedangkan Osis mengadakan Lomba Masak. Alhamdullilah juga, Kepala Sekolah kita, Drs. Asep Sukendar berkenan untuk mengijinkan mengundurkan Mid Semester Gasal demi kelancaran acara tersebut. Pertama kali, Rokhis dan Osis sudah membahas tentang acara tersebut. Yang terpenting kedua organisasi tersebut saling bekerja sama untuk kelancaran acara tersebut. Pada pagi harinya, seluruh pengurus Rokhis sudah mempersiapkan apa yang dibutuhkan pada waktu penyembelihan dengan intruksi bapak Sugeng, bapak Zumrodi dan bapak Nur Salim. Sedangkan Osis sudah mempersiapkan tempat lomba masak yang bertempat di GOR SMAN 1 Kota Mungkid tercinta. Sebelum lomba masak, waktu luang digunakan dari pengurus Osis untuk menyelenggarakan KOKID NGEPIT yang 1 yang diikuti seluruh siswa selain pengurus Osis dan Rokhis. Penyembelihan itu dibantu juga oleh pengurus Osis dan Pak Ipin Cs. Yang begitu luar biasa juga, bapak Kepala Sekolah kita, Bapak Drs. Asep Sukendar M.Pd. berkenan untuk menyembelih Sapi qurban. Bapak kepala sekolah kita tercinta, disebut seperti bapak Multitalenta, karna bisa berbagai hal. Eeeeee....setelah penyembelihan hewan Qurban, dag  ing kurban dibagi untuk lomba masak dan sisanya untuk warga sekitar. Alhamdullilah tepat pada waktunya, seluruh siswa selain pengurus Rokhis dan Osis, setelah mengikuti KOKID NGEPIT, daging qurban dibagikan kepada setiap kelas dengan berat 3kg/kelas, dan Osis langsung mengawali Lomba Masak tersebut dengan diresmikan oleh Pak Asep Sukendar. (Karna penulis tidak tahu urutan acara), acara tersebut selesai dan pengumuman kejuaraan akan dibacakan setelah UTS. Setelah acara, seluruh siswa selain pengurus acara, pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan pengurus Rokhis dan Osis melanjutkan Geladi Bersih. Akhirnya kedua Acara tersebut selesai dengan lancar. Sekian dari saya, apa bila ada keselahan mohon maaf,...byeee....Wassalamualaikum wr.wb